Derasnya arus
ilusi menerpa diriku yang kesepian
Menghanyutkan
diriku dalam waktu yang mengalir deras
Memudarkan
kesadaran pada kehidupan
Menuntunku
menuju lautan keterpurukan
Semakin jauh
diriku terhanyut
Ku menjerit
pilu mengharap uluran
Ku coba
menerobos jiwaku yang dingin
Namun ku
terlalu lemah bahkan hanya untuk berharap
Hanya pasrah
yang bisa kulakukan
Namun
tiba-tiba kau muncul di hadapanku
Menggapai
tanganku dalam kehangatan
Mengembalikan
ke muara tempatku berasal
Kau mengisi
kehampaan hidupku dengan tujuan yang jelas
Kau menghapus
noda yang ada dalam diriku dengan kelembutan hatimu
Kau
membangunkanku dari angan-angan yang melenakan
Kau meyalakan
bara semangat dalam jiwaku yang hampir padam
Kau membuatku
merasa lebih bermakna
Tak terbayang
olehku bagaimana aku sekarang tanpa pertemuan itu
Ku akan terus
hanyut terombang-ambing di lautan ilusi hingga tenggelam dalam kelam
Tak ada kata
untuk mengatakan
Tak ada
perbuatan untuk melukiskan
Tak ada hal
untuk menggambarkan
Besarnya
terimakasihku untukmu
Centaurian Moslem Atmophere
@sinuhatia
:: Puisinya bagus...!!
ReplyDeleteSederhana tapi perasaannya tersampaikan....Ciyeeee, smoga tetap istiqomah ya Dek.. ;)
CMA always in our heart cie cie cie terharu yaaa... tinggal di bacain aja ini mah di depan anak CMA
ReplyDelete-Risa
ReplyDeleteTo tell you the truth, aku gak piawai menulis puisi. Tp pas baca puisi ini jd semangat nyoba bikin puisi. Keren, Ti!
ReplyDelete~Naya
:: ayoooo, kita bikin puisi.....ye ye ye!!
ReplyDelete@iicoet